Anak Presiden Jokowi Menikah
Bagaimana kronologi ‘temuan-temuan’ warganet?
Analisis jaringan sosial Drone Emprit menemukan akun Instagram @mitastic adalah yang pertama mempertanyakan pesawat yang ditumpangi Erina dan Kaesang pada 21 Agustus lalu.
“Terutama karena tampilan tidak biasa pada unggahannya yang memperlihatkan sayap pesawat,” ujar Rizal Nova Mujahid selaku ketua analis Drone Emprit ketika dihubungi pada Selasa (27/08).
“Jam [diunggahnya] tidak terlihat di mesin kami, karena bentuknya [Instagram] stories.”
Dimulai dari @mitastic, Drone Emprit menemukan akun-akun media sosial lainnya pun mulai melakukan “investigasi” yang kemudian diunggah di jejaring X.
BBC News Indonesia menghubungi beberapa akun yang mengunggah “temuan-temuan” mereka ihwal pesawat yang ditumpangi Erina dan Kaesang.
Mita, 30 tahun, pengacara korporat yang tinggal di Jakarta dan merupakan pemilik akun @mitastic, tidak menyangka postingannya yang mempertanyakan pesawat itu akan menjadi viral. Dia mengaku awalnya hanya sedang membahas postingan Erina bersama seorang temannya.
“Terus [saya] lihat jendelanya bulat, enggak kayak jendela commercial airlines [pesawat komersil]. Kalau di [penelusuran gambar] Google mirip jendela [pesawat jet pribadi] Gulfstream. Niat saya bertanya [...] minta klarifikasi dari mereka,” ujar Mita kepada wartawan Amahl Azwar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia pada Selasa (27/08).
Mita menautkan akun Instagram milik Erina dan Kaesang, tetapi tidak mendapat respons.
Setelah Mita, Drone Emprit menyebut akun-akun lain mulai membahasnya dan terbitlah “investigasi” lanjutan dari publik. Akun-akun ini pun turut melemparkan pertanyaan terkait pesawat tersebut.
Shally Pristine, 38 tahun, yang juga tinggal di Jakarta, mengaku sebagai “pembayar pajak yang prihatin” ingin ikut mengomentari diskursus publik ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
“[Supaya] publik juga tidak apatis sama perilaku korupsi pejabat karena banyak yang hopeless [putus asa] soal penegakan hukum dalam negeri,” ujar Shally ketika dihubungi pada Selasa (27/08).
Pemilik akun X @c4pt1kus yang mengaku menggunakan OSINT mengeklaim dirinya “iseng melakukan investigasi” sekaligus membagikan cara-caranya supaya semakin banyak orang yang bisa memverifikasi temuan-temuan tersebut.
“Semakin banyak yang verifikasi, semakin baik… tapi untuk gratifikasi harus ada bukti-bukti jelas. Kenapa yakin? Karena memang mencari menggunakan metode OSINT, salah satunya geolocation,” klaimnya .
Artikel ini memuat konten yang disediakan Twitter. Kami meminta izin Anda sebelum ada yang dimunculkan mengingat situs itu mungkin menggunakan cookies dan teknologi lain. Anda dapat membaca Twitter kebijakan cookie dan kebijakan privasi sebelum menerima. Untuk melihat konten ini, pilihlah 'terima dan lanjutkan'.
Paul Myers, jurnalis senior BBC News dan pelatih di BBC Academy, mengatakan OSINT adalah “informasi yang tersedia secara bebas”.
Myers menjelaskan bahan intelijen sumber terbuka dapat diakses oleh siapa saja—misalnya perpustakaan, pencarian Google, stasiun radio, surat kabar, atau unggahan di X.
“Tentang apakah informasi tersebut dapat dipercaya itu tergantung banyak faktor. Informasi yang kita mau gunakan harus melalui proses yang disebut 'verifikasi' untuk memastikan integritasnya,” jelas Myers kepada BBC News Indonesia pada Rabu (28/08).
“Verifikasi dapat meliputi pemeriksaan integritas sumber, mengecek kebenaran informasi, memeriksa lokasi, dan memeriksa waktu yang dinyatakan dalam informasi tersebut.”
Mita mengaku kaget atas tanggapan-tanggapan warganet terhadap unggahannya.
“Semuanya bergulir saja kayak snowball effect [efek bola salju/dampak berantai,” ujar Mita.
Di sisi lain, Mita mengaku memang sudah lama “memperhatikan” gaya keluarga Presiden Jokowi yang disebutnya menggunakan barang mewah. Dia menganggap, apa yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan apa yang disebutnya sebagai branding alias citra keluarga Jokowi sebelumnya yang mengedepankan kesederhanaan.
Sumber gambar, AFP/YASUYOSHI CHIBA
Ketua analis Drone Emprit Rizal Nova Mujahid mengatakan temuan analisis lembaganya melihat perjalanan dan aktivitas Erina yang juga mantan kontestan Putri Indonesia di Instagramnya menjadi gunjingan publik karena dinilai “tidak peka dengan kondisi di Indonesia”.
“Gaya hidup mewah Kaesang dan Erina, selain dibandingkan dengan kemiskinan di Indonesia, juga dibandingkan dengan branding hidup sederhana yang konsisten dilakukan keluarga Jokowi selama ini,” ujarnya.
Data Drone Emprit menunjukkan nada percakapan pengguna X (sebelumnya Twitter) kebanyakan negatif dalam membicarakan isu ini dengan persentase 82%.
Sementara di TikTok justru berimbang antara percakapan yang bernada negatif (44%) terhadap Kaesang dan Erina sementara yang bernada positif sebanyak 42%.
Analisis jejaring sosial Drone Emprit juga menemukan adanya unggahan Kaesang dan Erina turun dari jet pribadi pada September 2023 yang kembali ramai.
“Publik mempertanyakan apakah mereka melalui prosedur kepabeanan yang lazim dihadapi masyarakat Indonesia. Kita ingat, Bea Cukai sempat menjadi bulan-bulanan publik dalam beberapa bulan silam karena kerjanya yang dinilai tidak berperikemanusiaan,” ujar Reza.
Dilansir kantor berita Antara, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heriyanto mengatakan akan mengecek status penerbangan di video tersebut pada Senin (26/08).
Cara Mengatasi Konflik
Setelah mengetahui alasan larangan anak pertama menikah dengan anak pertama dari risiko tantangannya, berikutnya akan dijelaskan cara mengatasi konflik.
Meski memiliki banyak kesamaan sifat yang berisiko menjadi hambatan satu sama lain, bukan berarti pasangan anak pertama tidak bisa sukses dalam pernikahan. Semua tergantung pada setiap individu dalam menyelesaikan konflik rumah tangga. Berikut cara mengatasi konflik pernikahan untuk pasangan anak pertama, bisa dipraktikkan: 1. Komunikasi yang baik: Komunikasi adalah kunci utama dalam setiap hubungan. Cobalah untuk terbuka dan jujur satu sama lain tentang perasaan, harapan, dan kekhawatiran Anda. Dengarkan pasangan dengan penuh perhatian, dan berbicaralah secara konstruktif tanpa saling menyalahkan.
2. Kesadaran peran dan tanggung jawab: Sadari bahwa mungkin ada kecenderungan untuk saling bersaing, karena keduanya adalah anak pertama. Cobalah untuk memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dan usahakan untuk membagi tugas-tugas rumah tangga, keputusan, dan tanggung jawab dengan seimbang. 3. Terima perbedaan: Meskipun memiliki kesamaan sifat sebagai anak pertama, Anda dan pasangan masih memiliki perbedaan karakter. Terimalah perbedaan ini dan selalu belajar untuk saling menghargai. 4. Kompromi: Belajar untuk kompromi. Pernikahan adalah menggabungkan dua kehidupan dari dua orang dengan pandangan yang berbeda. Keduanya harus bersedia untuk saling berkompromi dalam menyelesaikan masalah.
5. Meluangkan waktu bersama: Cobalah untuk menghabiskan waktu yang berkualitas bersama. Aktivitas bersama, seperti rekreasi atau perjalanan, dapat membantu memperkuat ikatan dan mengurangi ketegangan. 6. Konseling pernikahan: Jika ketegangan dalam hubungan pernikahan sulit diatasi sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor pernikahan atau terapis. Mereka dapat membantu Anda dan pasangan dalam memecahkan masalah dan memberikan alat-alat yang berguna untuk memperbaiki hubungan.
7. Kepercayaan diri: Belajarlah untuk percaya pada diri sendiri dan pasangan. Kecenderungan untuk selalu ingin menjadi contoh baik sering kali menyebabkan stres dan kecemasan dalam hubungan. Menanamkan kepercayaan satu sama lain dapat mengurangi ketegangan ini. 8. Kesepakatan dan batasan: Buatlah kesepakatan dan batasan dalam hubungan. Ini bisa berupa aturan-aturan yang jelas tentang bagaimana menghadapi situasi-situasi tertentu, sehingga keduanya merasa lebih nyaman dan terorganisir dalam mengelola ketegangan.
Gelar pendidikan 3 anak Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep. Foto/IG @ayanggkahiyang.
(Jokowi) dan Ibu Negara Iriana dianugerahi tiga orang anak. Ketiga anak mereka, yaitu Gibran, Kahiyang, dan
memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
Bahkan Gibran dan Kaesang merupakan lulusan dari kampus luar negeri. Berikut deretan gelar pendidikan tiga anak Presiden Jokowi.
Larangan Anak Pertama Menikah dengan Anak Pertama, Pahami Sifat dan Alasannya
Pasangan anak pertama cenderung memiliki kesamaan sifat.
Pasangan anak pertama cenderung memiliki kesamaan sifat.
Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka lahir di Solo, 1 Oktober 1987. Ia merupakan anak pertama dari Joko Widodo dan Iriana. Saat ini, Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo periode 2021-2026. Suami dari Selvi Ananda Putri ini menyelesaikan SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura. Pada 2007, ia lulus dari Management Development Institute of Singapore.
Gibran Rakabuming di sebuah acara dengan Ganjar Pranowo. Foto/SINDOnews
Selanjutnya, Gibran melanjutkan di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia dan lulus pada 2010. Saat menikah dengan Selvi, Gibran serta Selvi memilih tidak mencantumkan gelar pendidikan pada undangan pernikahan mereka.
Kahiyang Ayu lahir di Solo, 20 April 1991. Perempuan yang akrab disapa Ayang ini adalah anak kedua dan putri satu-satunya pasangan Joko Widodo-Iriana.
Kahiyang Ayu. Foto/IG @ayanggkahiyang.
Kahiyang menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Pangan dan meraih gelar S.TP (Sarjana Teknologi Pangan).
Selanjutnya, istri Wali Kota Medan Bobby Nasution tersebut melanjutkan studi ke jenjang S2 di kampus yang sama, tepatnya di jurusan Manajemen dan Bisnis. Kahiyang lulus dengan predikat cum laude dan meraih gelar M.M (Magister Manajemen).
Kaesang Pangarep lahir di Solo, 25 Desember 1994. Kaesang merupakan anak bungsu Joko Widodo dan Iriana. Seperti kakak lelakinya, Kaesang menempuh pendidikan di luar negeri. Ia sekolah di sebuah SMA di Singapura, yaitu Anglo Chinese School International dengan program studi International Baccalaureate.
Kaesang Pangarep. Foto/IG @kaesangp.
Masih di Singapura, Kaesang meneruskan kuliahnya di Singapore University of Social Science. Di kampus tersebut, ia mendalami peminatan komunikasi di jurusan marketing.
Sewaktu menikah dengan Erina Gudono pada 10 Desember 2022, gelar pendidikan Kaesang dan Erina tidak dicantumkan di undangan pernikahan.
Itulah tadi gelar pendidikan tiga anak Presiden Jokowi. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Gaya hidup menantu dan anak Presiden Jokowi disorot warganet – Mengapa KPK dituntut menyelidiki kemungkinan adanya dugaan gratifikasi?
Sumber gambar, AFP/YASUYOSHI CHIBA
Pergerakan warganet yang ‘membedah’ unggahan Erina Gudono—istri anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep—di media sosial berujung ke desakan aktivis antikorupsi agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) proaktif dalam melacak kemungkinan adanya dugaan gratifikasi. Apa tanggapan Kantor Kepresidenan?
Keluarga Presiden Joko “Jokowi” Widodo—khususnya putra bungsunya, Kaesang Pangarep dan sang menantu, Erina Gudono—menjadi sorotan di media sosial dalam satu minggu terakhir.
Analisis jaringan sosial Drone Emprit menyebut postingan-postingan Erina ketika dia dan Kaesang sedang berada di Amerika Serikat dinilai memamerkan “gaya hidup mewah”pada Rabu (21/08) lalu.
Unggahan Erina, menurut Drone Emprit, dianggap “tidak peka” karena dilakukan pada saat adanya gelombang protes terhadap “manuver” Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berupaya menjegal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) termasuk ihwal batas umur calon kepala daerah.
BBC News Indonesia telah menghubungi Erina Gudono via juru hubungnya melalui aplikasi berkirim pesan (WhatsApp) dan Instagram.
Pada Rabu (28/08) siang, juru hubung Erina, Mega, melalui pesan singkat mengatakan saat ini yang bersangkutan "belum berkenan untuk wawancara".
Dihubungi BBC News Indonesia pada Selasa (27/08), Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang baru dilantik, Hasan Nasbi, mengatakan pihaknya “tidak ada komentar soal” soal dugaan gaya hidup keluarga Jokowi yang menjadi sorotan.
Sementara itu, ketika ditanya para wartawan terkait sorotan warganet tentang gaya hidup keluarga Kaesang—yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sekjen PSI Raja Juli Antoni tak mau berkomentar banyak.
Dia menilai kritik tersebut bagian dari demokrasi.
“Ya, itu bagian dari dinamika demokrasi. Itu adalah kebebasan warga negara yang bisa kita nikmati, untuk saran, kritik, ya kadang tajam, terlalu tajam ya monggo. Itu bagian dari demokrasi,” kata Raja Juli, Minggu (25/08).
Sumber gambar, Getty Images
Nama “Erina Gudono” masih menjadi kata kunci paling dicari di jagad maya Indonesia dalam satu minggu terakhir. Gerakan di media sosial pun mencermati foto dan video yang disebarkan keluarga Presiden Jokowi—meski kekhususan tetap pada Erina.
Drone Emprit mencatat “gaya hidup mewah Kaesang dan Erina, selain dibandingkan dengan kemiskinan di Indonesia, juga dibandingkan dengan branding hidup sederhana yang konsisten dilakukan keluarga Jokowi selama ini”.
“Temuan-temuan” warganet yang menggunakan Open Source Intelligence (OSINT) alias ketrampilan mengumpulkan data dari sumber terbuka untuk analisis, antara lain, dugaan penggunaan pesawat sewaan oleh Kaesang dan Erina serta dugaan adanya perlakuan khusus dari Bea Cukai setelah mereka mendarat di satu bandar udara.
Sumber gambar, ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Paul Myers, jurnalis senior BBC News dan pelatih di BBC Academy, mengatakan OSINT adalah “informasi yang tersedia secara bebas” dan bahan intelijen sumber terbuka dapat diakses oleh siapa saja.
“Tentang apakah informasi tersebut dapat dipercaya itu tergantung banyak faktor. Informasi yang kita mau gunakan harus melalui proses yang disebut 'verifikasi' untuk memastikan integritasnya,” jelas Myers.
Sejumlah aktivis antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menyebut aparat penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat secara proaktif menelaah “temuan-temuan” warganet yang sudah masuk ke ruang publik.
“KPK bisa inisiatif menelusuri kalau peristiwa yang diindikasikan ada korupsi sudah menjadi perhatian publik,” ujar Wakil Koordinator ICW Agus Sunaryanto pada Selasa (27/08).
Sumber gambar, Instagram @mitastic
Sementara Koordinator MAKI Boyamin Saiman menekankan gratifikasi juga bisa diterima melalui keluarga atau orang terdekat penyelenggara negara—bukan semata-mata langsung ke penyelenggara negara itu sendiri.
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menyoroti penggunaan internet dengan intensitas tinggi dari masyarakat Indonesia yang menjadikan adanya “CCTV sosial di mana-mana”.
“Di negeri ini jumlah gawai itu 353 juta sedangkan jumlah manusianya hanya 277 juta. Data itu bisa diperoleh dari mana saja—ini yang seharusnya mendorong semua orang untuk berperilaku positif dan produktif,” ujar Devie.
Bagaimana kronologi berkembangnya gerakan kritik melalui media sosial sampai ke pelacakan dugaan gaya hidup mewah keluarga Presiden?
Sejauh apa dampaknya—apakah otoritas hukum terkait akan menindaklanjutinya?
Sumber gambar, AFP/Juni Kriswanto
Apa dampak dari cuitan-cuitan itu?
“Efek bola salju” yang disebut Mita tadi tidak hanya berhenti di keluarga Presiden saja.
Seperti diberitakan kantor berita Antara, salah satu unggahan di media sosial yang diduga milik menantu dari salah seorang staf ahli Kejaksaan Agung juga menjadi sorotan.
Dalam unggahan yang diklaim berasal dari menantu itu, dia mengungkapkan keluarga mertuanya yang merupakan penyelenggara negara kerap ditawari fasilitas seperti jet pribadi gratis oleh pengusaha.
Akun itu sekarang dihapus.
Walaupun demikian, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar mengatakan ada “langkah-langkah internal” yang akan dilakukan Korps Adhyaksa untuk mengklarifikasi hal tersebut.
““Ini ranahnya sudah publik. Kita ada [bagian] pengawasan internal. Harus dicek dulu, [misalnya]: ‘Ini menantumu bilang seperti ini, betul enggak?’” ujar Harli mencontohkan.
Klaim-klaim yang muncul di warganet juga merembet—surat kabar Strait Times juga mengecek klaim itu ke perusahaan yang terdaftar di bursa saham Singapura setelah muncul dugaan pesawat jet pribadi yang dinaiki Kaesang dan Erina adalah milik perusahaan itu.
Terpisah, Agus Sunaryanto, Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya proaktif dalam menganalisa pihak-pihak yang namanya sudah disebutkan—termasuk pemanggilan untuk klarifikasi apabila diperlukan.
Dalam konteks Kaesang, Agus menekankan status putra bungsu Presiden Jokowi itu sekalipun bukan penyelenggara negara ataupun status aparatur sipil negara (ASN), tetap saja memiliki relasi dengan kekuasaan.
“Masalahnya mampu dan berani enggak KPK mencari keterkaitan hubungan sampe situ,” ujar Agus.
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Boyamin Saiman menyampaikan hal yang sama ihwal status Kaesang anggota keluarga dari penyelenggara negara.
“Gratifikasi itu sebenarnya mencakup seluruh yang diterima oleh keluarganya atau hubungan dekatnya—apalagi anak, suami, istri… itu jelas termasuk bagian yang dilarang,” ujar Boyamin.
Sumber gambar, ANTARA
Dihubungi terpisah, juru bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan lembaga antirasuah itu “masih mengumpulkan bukti-bukti” terkait dugaan penerimaan fasilitas “sebagaimana yang didengungkan” dan “sedang viral”.
“Nah, sebagai penegak hukum KPK harus berhati-hati untuk memperoleh bukti yang relevan dan memadai sebelum melakukan langkah-langkah hukum sampai ke Penindakan,” ujar Tessa kepada BBC News Indonesia pada Selasa (27/08).
Tessa menyebut KPK senantiasa menindaklanjuti dan memperdalam kasus-kasus yang viral dan menjadi atensi publik. Dia mengonfirmasi salah satunya adalah pejabat pajak Rafael Alun yang akhirnya dipenjara setelah dinyatakan bersalah atas gratifikasi pada tahun 2023.
Di sisi lain, Tessa mengakui “perlu pendalaman” dan “telaah” apabila menyangkut keluarga untuk memastikan adanya konflik kepentingan.
Dia menambahkan orang-orang yang merasa menerima fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara—termasuk keluarga—punya kesempatan 30 hari ke depan untuk melaporkan gratifikasi ke KPK secara daring.
“Apabila 21 Agustus [tanggal viralnya unggahan Erina], maka dia memiliki kesempatan 30 hari ke depan untuk melaporkan,” ujar Tessa.
“Kalau memang ada kaitannya dengan penyelenggaraan negara dalam hal ini adalah orang tuanya, saya pikir akan lebih nyaman kalau seandainya dilaporkan, tetapi kalau tidak ada kaitannya saya pikir tidak ada masalah,” ujarnya.
Sumber gambar, AFP/Adek Berry
BBC News Indonesia sudah berupaya mengontak beberapa pihak termasuk Erina Gudono dan Gibran Rakabuming Raka, kakak Kaesang, untuk kebutuhan artikel ini. Pada Rabu (28/08), juru hubung Erina, Mega, melalui pesan singkat mengatakan saat ini yang bersangkutan "belum berkenan untuk wawancara".
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang baru dilantik, Hasan Nasbi, mengatakan pihaknya “tidak ada komentar soal” soal dugaan gaya hidup mewah keluarga Jokowi yang menjadi sorotan. Alih-alih, dia mengomentari soal aspirasi publik ihwal putusan MK.
“Jelas sekarang aspirasi publik sudah tertampung semua dalam PKPU [perubahan peraturan KPU] yang merujuk kepada putusan MK terakhir. Jadi Pilkada sudah bisa berjalan sesuai aspirasi semua pihak,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima BBC News Indonesia pada Selasa (27/08) malam.
Kepada wartawan yang meminta komentarnya tentang sorotan warganet tentang gaya hidup keluarga Jokowi itu, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni tak mau berkomentar banyak.
Dia menilai kritik tersebut bagian dari demokrasi.
“Ya, itu bagian dari dinamika demokrasi. Itu adalah kebebasan warga negara yang bisa kita nikmati, untuk saran, kritik, ya kadang tajam, terlalu tajam ya monggo. Itu bagian dari demokrasi,” kata Raja Juli, Minggu (25/08).
Seperti diketahui, Kaesang Pangarep adalah Ketua Umum PSI.
‘CCTV sosial ada di mana-mana!’
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menyoroti penggunaan internet dengan intensitas tinggi dari masyarakat Indonesia yang menjadikan adanya “CCTV sosial di mana-mana”.
“Di negeri ini jumlah gawai itu 353 juta sedangkan jumlah manusianya hanya 277 juta. CCTV sosial jauh lebih banyak. Data itu bisa diperoleh dari mana saja—ini yang seharusnya mendorong semua orang untuk berperilaku positif dan produktif,” ujar Devie.
Devie juga menyoroti warganet Indonesia yang memiliki “kemampuan gotong royong” dalam mengakumulasi data sehingga memunculkan berbagai spekulasi isu di ruang digital sebagai bagian dari aktivisme warga.
Meskipun begitu, Devie menekankan hal ini bukan berarti berbagai hal yang dilontarkan di jagad maya sudah terkonfirmasi kebenarannya.
Di sisi lain, Devie menyayangkan masih banyak warganet yang lebih memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang berbau pribadi ataupun fisik dari pihak yang dituduh—hal ini, sambung dia, memperkukuh riset Microsoft bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat paling kejam, keji dan kasar di ruang digital.
“Ternyata diskursus tentang fisik itu jauh lebih dominan dari urusan politiknya. Kalaupun ada urusan politik, mohon maaf, itu hanya echo chamber [gelembung informasi tertutup di kelompok-kelompok tertentu saja,” pungkasnya.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dituding melakukan praktik dinasti politik belakangan inj. Tudingan itu mencuat setelah putusan Mahkamah Konstitusi membuka celah bagi Gibran Rakabuming Raka untuk berkompetisi pada Pilpres 2024.
Tuduhan kian santer didesuskan setelah putra sulung Jokowi itu pada Ahad lalu dideklarasikan oleh capres Prabowo Subianto sebagai pendampingnya. Jokowi rupanya tak tinggal diam menanggapi tudingan tersebut. Kepala Negara mengatakan bahwa keputusan ada di tangan masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu rakyat, itu bukan elite, bukan partai, itulah demokrasi,” kata Joko Widodo setelah menghadiri acara Investor’s Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023.
Mewariskan minat kepada politik bukan hanya dipraktekkan Jokowi kepada anak-anaknya. Anak-anak Presiden Sukarno, kemudian Soeharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pun terjun ke kancah politik pula.
1. Politik Dinasti Sukarno
Trah Sukarno ramai terlibat di perpolitikan: mulai dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Prananda Prabowo, Guruh Soekarnoputra dan Puti Guntur Soekarno. Sukarno mendirikan Partai Nasional Indonesia atau PNI pada 1927. Partai ini kemudian fusi bersama partai lainnya jadi Partai Demokrasi Indonesia atau PDI pada 1973. Tiga tahun setelah wafatnya Sukarno.
Untuk mendongkrak citra sebagai “partainya Soekarno”, PDI menerima putri dari Bung Karno dengan Fatmawati, Megawati, pada 1987. Terbukti, PDI menjadi populer. Bahkan, meski PDI kalah telah dalam Pemilu, Megawati tetap naik jadi DPR. Dia sempat dijegal pada 1996. Keterlibatannya di politik dibatasi. Setelah Orde Baru jatuh, Megawati bangkit. PDI dirombaknya menjadi PDIP dan dia jadi Ketua Umum.
Pada 1999, Megawati terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Saat Gus Dur dilengserkan MPR pada 2001, Megawati naik jadi Presiden. Demi mewariskan perpolitikan, Megawati mengajak Puan Maharani, anaknya dengan Taufiq Kiemas terlibat di PDIP sejak 1998. Selama tiga tahun kepresidenan Megawati, Puan acap menemani ibunya dalam kunjungan dinas dalam dan luar negeri.
Puan sempat diajukan sebagai calon presiden PDIP pada Pilpres 2014. Namun pencalonannya itu gagal karena PDIP memutuskan Jokowi yang maju. Saat Jokowi menjabat, Puan dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia ke-16 masa jabatan 27 Oktober 2014 – 1 Oktober 2019. Saat ini Puan menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 hingga 2024.
Selain Puan, sanak keluarga Sukarno yang juga terjun ke politik yaitu Prananda Prabowo, putra kedua Megawati dengan Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso. Prananda menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif periode 2019–2024. Sebelumnya, dia berkedudukan sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi di PDIP.
Ada pula Puti Guntur Soekarno, cucu Sukarno dari anak pertamanya, Guntur Soekarnoputra dengan Henny Emilia Hendayani. Keinginan Puti masuk politik sempat ditentang sang ayah. Namun melihat tekad putrinya, Guntur akhirnya luluh. Selain itu, adik kandung Megawati, Guruh Soekarnoputra juga tercatat aktif di perpolitikan sejak 1982 hingga sekarang. Saat ini Guruh menjabat sebagai anggota DPR.
2. Dinasti Politik Soeharto
Dinasti politik Soeharto diwariskan kepada putra-putrinya, antara lain Titiek Soeharto, Tommy Soeharto, dan Tutut Soeharto. Adalah Tutut yang paling kentara. Dia ditunjuk sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998 era bapaknya. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Anggota MPR RI Fraksi Golkar sejak 1 Oktober 1992 hingga 14 Maret 1998.
Saat ini yang masih aktif di perpolitikan adalah Siti Hediati Heriyadi alias Titiek Soeharto. Dia maju sebagai caleg DPR RI pada Pemilu 2024. Kali ini, Titik mencalonkan dirinya melalui Partai Gerindra, partai besutan mantan suaminya, Prabowo Subianto. Titiek pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar. Namun, setahun sebelum masa keanggotaan dewannya berakhir, dia memutuskan mundur dari anggota DPR RI Fraksi Golkar pada 2018.
Titiek kemudian bergabung dengan Partai Berkarya milik adiknya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Sempat tanpa kabar di dunia politik, Tommy muncul pada 2018 kala didapuk menjadi Ketua Umum Partai Berkarya. Kini Tommy bergabung di Partai Swara Rakyat Indonesia sejak 2022.
Dalam Pemilu 2024, Titiek akan maju melalui dapil DIY. Dapil ini merupakan dapil yang sama seperti yang pernah memenangkan Titiek saat mencalonkan diri sebagai caleg DPR dari Partai Golkar periode 2014-2019. Ketua DPD Partai Gerindra DIY Danang Wahyu Broto, menuturkan bergabungnya Titiek ke Partai Gerindra melalui dapil DIY akan berdampak positif ke banyak hal.
“Untuk mengincar kursi di DPR RI pemilu mendatang dari DIY tetap sama dengan periode sebelumnya, mengajukan tujuh bakal calon,” kata Danang.
Setelah menjabat sebagai Presiden RI dua periode, SBY tak mau kehilangan pengaruhnya di perpolitikan tanah air. Kepada anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, SBY mewariskan politik. AHY bahkan harus mundur dari karier militernya yang sudah dititinya selama 16 tahun. Semua itu demi dia bisa berkancah di perpolitikan.
AHY memulai karier politiknya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Ia berpasangan dengan Sylviana Murni dan diusung oleh koalisi 4 partai politik yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional. Pasangan ini menantang pasangan Cagub petahana Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).
Sementara itu, Ibas mengawali karier politiknya melalui Departemen Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Pada Pemilihan Umum Legislatif 2009, ia maju sebagai calon legislator nomor urut dua Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jawa Timur VII meliputi Madiun, Ngawi, Pacitan, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek. Ibas kemudian duduk sebagai anggota Komisi I yang membidangi masalah Pertahanan dan Hubungan Internasional di DPR.
4. Dinasti politik Jokowi
Jokowi mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo dua periode pada 2005 hingga 2015. Namun pada periode kedua, Jokowi diusung menjadi Cagub DKI Jakarta pada 2012. Dia menang dan akan menjabat hingga 2017. Namun, lagi-lagi masa jabatannya tidak tuntas karena dia diajukan sebagai capres pada Pilpres 2014.
Jokowi kemudian terpilih menjadi Presiden RI bersama wakilnya, Jusuf Kalla dan menjabat hingga 2019. Pada Pilpres 2019, dia diusung kembali sebagai capres bersama wakilnya Ma’ruf Amin. Jokowi terpilih lagi sebagai Presiden dan menjabat hingga 2024. Kini, anak sulungnya, Gibran akan ikut kontestasi Pilpres 2024 sebagai wakilnya Prabowo. Gibran mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo pada 2020 lalu, jabatan yang dulu diemban ayahnya.
Selain Gibran, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga nyemplung ke politik. Bila Gibran adalah Wali Kota Solo, Bobby merupakan Wali Kota Medan periode 2021-2026. Baik Jokowi maupun Gibran, serta menantunya Bobby adalah Kader PDIP. Namun, sejak ditetapkan sebagai wacapres Prabowo, Gibran diisukan gabung Golkar. Sementara itu, si bungsu, Kaesang Pangarep juga belakangan terjun ke politik. Kini dia jadi Ketua Umum PSI.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANIEL A. FAJRI | PRIBADI WICAKSONO | BUDIARTI UTAMI PUTRI
Catatan: Judul artikel ini telah diubah dari sebelumnya "Kiprah Anak-anak Presiden: Potret Dinasti Politik dari Sukarno Hingga Jokowi" Menjadi "Kiprah Anak-anak Presiden di Dunia Politik, dari Sukarno hingga Jokowi", pada Rabu, 25 Oktober 2023, pukul 11.35 untuk menghindari kesalahpahaman konteks berita. Terima kasih
“Saya, Gibran Rakabuming Raka bin Joko Widodo..saya terima nikah dan jodohnya, Selvi Ananda binti Didit Supriyadi, untuk saya dengan mas kawin seperangkat alat sholat yang sudah saya bayar tunai.."
"Sah..alhamdulillah..” Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, resmi menikah hari ini, Kamis (11/6). Prosesi akad nikah digelar di gedung Graha Saba Buana, berjarak sekitar 100 meter dari rumah Presiden Jokowi.
Kedua mempelai memakai busana adat Jawa warna putih. Orang tua kedua mempelai juga berbusana adat Jawa, beskap blangkon untuk laki-laki, termasuk Presiden Jokowi, dan untuk perempuan kebaya bersanggul termasuk Ibu Negara, Iriana Jokowi.
Prosesi akad nikah dipimpin kepala KUA Banjarsari Solo, Muhtaroji dengan para saksi nikah para RT dan RW tempat tinggal kedua mempelai.
“Saya dari Kantor kementerian agama, kantor urusan agama KUA Banjarsari Solo, memenuhi permintaan keluarga Bapak Ir. Joko widodo dan keluarga Bapak Didit Supriyadi untuk mencatat dan mendokumentasikan dalam catatan resmi pemerintah pernikahan suci, akad nikah, antara Gibran Rakabuming Raka bin Joko Widodo dengan Selvi Ananda binti Didit Supriyadi,” kata Muhtaroji, penghulu pernikahan putra sulung Presiden Jokowi. Sebelum prosesi akad nikah, mempelai perempuan menuju lokasi pernikahan memakai iring iringan kereta yang ditarik sejumlah kuda. Sedangkan mempelai laki-laki dan rombongan keluarga Presiden berjalan kaki menuju gedung. Tampak pula sejumlah tokoh nasional maupun partai politik pengusung Jokowi dalam Pemilu Presiden yang hadir dalam prosesi akad nikah putra sulung Presiden Jokowi ini, diantaranya Megawati Soekarno Putri, Surya Paloh, hingga Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti, dan sebagainya.
Usai prosesi, Megawati tampak langsung keluar gedung menuju mobil tanpa komentar apapun ketika para wartawan menanyakan terkait pernikahan putra sulung Presiden. Namun, Surya Paloh justru mau berkomentar.
“Atas nama sahabat dan kawan-kawan pendukung bapak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla atau Pak JK, ketika beliau bersama-sama melaksanakan niat baik untuk maju dalam Pemilu Presiden di hari ini Pak Presiden Jokowi mantu ya. Untuk Mas Gibran, selamat berbahagia,” kata Surya Paloh. Sebagaimana diketahui, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menikah dengan Putri Solo tahun 2009, Selvi Ananda. Pernikahan digelar 11 Juni hari ini di Solo. Pernikahan digelar di Gedung Graha Saba Buana milik keluarga Presiden Jokowi dan berjarak sekitar 100 meter dari rumah Presiden. Gedung ini mampu menampung sekitar 3.000 orang.
Tantangan Penikahan Sesama Anak Pertama
Larangan anak pertama menikah dengan anak pertama berikutnya dijelaskan melalui tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam pernikahan.
Karena memiliki latar belakang sifat yang cenderung sama, maka sangat mungkin beberapa masalah muncul dari kondisi ini. Berikut beberapa tantangan pernikahan yang mungkin terjadi antara pasangan anak pertama: • Ketidaksetujuan dalam pengambilan keputusan: Pasangan anak pertama mungkin sama-sama memiliki sifat pemimpin dan keinginan untuk mengambil kendal . Ini dapat menyebabkan ketegangan dalam pengambilan keputusan, terutama ketika keduanya memiliki pandangan yang berbeda.
• Persaingan: Kecenderungan untuk mencapai kesuksesan dan tampil sebagai contoh yang baik bisa menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara pasangan anak pertama. Mereka mungkin merasa perlu untuk selalu "menunjukkan" keunggulan satu sama lain. • Sifat keras: Pasangan mungkin cenderung keras pada diri sendiri, perfeksionis, dan cemas tentang ekspektasi, sehingga mereka mungkin mengalami kesulitan untuk bersantai dan menikmati momen tanpa sebuah tekanan. • Kesulitan berbagi peran dan tanggung jawab: Karena keduanya mungkin terbiasa mengemban banyak tanggung jawab, ada risiko bahwa mereka akan memiliki kesulitan untuk membagi peran dan tanggung jawab di rumah, yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan.
• Tidak mengerti kebutuhan emosional pasangan: Kedua pasangan mungkin terlalu fokus pada diri sendiri dan kebutuhan mereka, sehingga mungkin kurang memahami kebutuhan emosional pasangan. • Tantangan dalam mengekspresikan emosi: Pasangan anak pertama mungkin merasa sulit untuk mengungkapkan emosi dan perasaan mereka dengan jelas, karena mereka cenderung lebih tertutup dalam hal tersebut.
Kecenderungan Sifat Anak Pertama
Untuk menjelaskan larangan anak pertama menikah dengan anak pertama, perlu dipahami melalui kecenderungan sifat terlebih dahulu.
Kenapa anak pertama menikah dengan anak pertama dianggap sulit harmonis? Konon, jika hal ini terjadi akan menyebabkan kondisi rumah tangga yang tidak harmonis dan banyak menghadapi masalah. Ini dikaitkan latar belakang kecenderungan sifat anak pertama.
Kenapa anak pertama sering dibilang gak cocok nikah sama anak pertama? Meskipun tidak selamanya benar, alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama berikut perlu Anda ketahui sebagai bahan pengetahuan untuk memahami diri dan pasangan, terutama bagi Anda yang lahir sebagai anak pertama.
Kapan anak pertama menikah dengan anak pertama? Namun, pernikahan antara anak pertama dan anak pertama juga membawa tantangan tersendiri. Kedua pasangan ini perlu bekerja keras untuk menjaga hubungan mereka, karena mereka rentan mengalami berbagai macam konflik yang terjadi.
Apa yang diyakini akan terjadi jika anak pertama menikah dengan anak pertama? Konon, jika hal ini terjadi akan menyebabkan kondisi rumah tangga yang tidak harmonis dan banyak menghadapi masalah.
Apa sifat anak pertama? Fakta anak pertama menikah dengan anak pertama yaitu memiliki kesamaan sifat independen dan berani. Kedua individu ini cenderung memiliki karakteristik yang kuat, mereka tidak takut untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak secara mandiri. Mereka memiliki dorongan yang tinggi untuk mencapai apa yang mereka inginkan, dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
Apa saja karakteristik anak pertama? Berikut beberapa karakteristik anak pertama, antara lain:1. Sosok yang MandiriAnak pertama dianggap sebagai sosok yang mandiri. Sebab, mereka seringkali harus memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam keluarga. Sebagai anak pertama, mereka acap menjadi pionir dalam banyak hal dan harus mengambil inisiatif untuk melakukan hal-hal baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pernikahan yang terjadi di antara sesama anak pertama, tentu terdapat beberapa kecenderungan sifat yang sama. Beberapa sifat ini seperti: • Pemimpin alami: Anak pertama cenderung memiliki sifat pemimpin. Mereka sering mengambil peran sebagai pengambil keputusan di antara saudara-saudara dan menjadi sosok yang patut dicontoh. • Bertanggung jawab: Anak pertama sering kali diberikan lebih banyak tanggung jawab oleh orang tua, sehingga mereka berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. • Perfeksionis: Mereka cenderung memiliki kecenderungan untuk mengejar kesempurnaan dalam segala hal yang dilakukan. Mereka ingin memenuhi harapan orang tua dan merasa perlu untuk tampil sebagai contoh yang baik.
• Otoriter: Anak pertama mungkin memiliki kecenderungan untuk menjadi otoriter atau memiliki sifat "kakak yang tahu segalanya" terhadap saudara-saudara mereka. • Stres dengan ekspektasi tinggi: Mereka sering merasakan tekanan ekstra karena harapan yang lebih tinggi dari orang tua, yang dapat menyebabkan stres atau perasaan cemas. • Penyayang dan pelindung: Anak pertama sering merasa perlu melindungi dan merawat saudara-saudara mereka, dan mereka memiliki hubungan yang kuat dengan saudara-saudara mereka.
• Rendah hati: Beberapa anak pertama mungkin menjadi rendah hati karena tekanan untuk tampil sebagai panutan yang baik, meskipun ada juga yang menjadi ambisius dan bersemangat untuk mencapai kesuksesan. • Orang yang terorganisir: Mereka cenderung menjadi individu yang terorganisir, baik dalam hal waktu maupun tugas-tugas sehari-hari. • Cemas tentang ekspektasi: Mereka mungkin selalu merasa perlu untuk memenuhi ekspektasi orang tua dan mungkin cemas jika mereka tidak dapat mencapai kesuksesan yang diharapkan.